Sunday, October 3, 2021

Pengertian Fungsi dan Jenis Routing

Pengertian Routing adalah proses pengiriman data atau informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router adalah perangkat yang digunakan untuk menjalankan fungsi routing tersebut. Beberapa contoh dari routing adalah mengirim pesan dari satu komputer ke komputer lain, telepon melalui jaringan internet, atau mengirim data ke jaringan komputer.

Fungsi Routing

Routing sangat penting untuk dipelajari karena berguna untuk mengetahui dasar jaringan. Dengan mempelajari routing, Anda bisa mengkonfigurasikan 2 buah router atau lebih agar bisa saling terhubung dan mengirim pesan ping antar satu dengan lainnya. Jadi bisa dibilang Routing sangat berguna fungsinya untuk komputer saat ini. Dengan proses routing sebuah komputer bisa menyampaikan pesan dan mengirim data secara tepat ke komputer lain yang jauh jaraknya.

Cara Kerja Routing

Di dalam sebuah jaringan komputer, ada yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). TCP atau IP berfungsi sebagai alamat pengiriman paket data agar bisa sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). Tugas TCP/IP dibagi mulai dari mengirim paket data hingga menerima paket data dalam sistem. Dengan begini, jika terjadi masalah saat mengirim paket data akan bisa dipecahkan dengan baik.

Routing sendiri merupakan proses yang dialami data untuk mencapai tujuan di jaringan komputer. Konsep dasar routing sendiri berada di lapisan jaringan TCP/IP. Pada lapisan ini terjadi proses memberi alamat di setiap user komputer. Data-data yang dikirim dari perangkat dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang dikenal sebagai IP. Datagram tersebut memiliki alamat tujuan paket data dikirimkan. IP kemudian memeriksa alamat pada paket data untuk kemudian disampaikan ke perangkat tujuan. Jika alamat tujuan datagram ada di satu jaringan dengan perangkat asal, maka data tersebut akan langsung disampaikan. Namun, jika alamat tujuan data tidak ada di jaringan yang sama maka akan diteruskan ke router lain yang lebih tepat.

Jenis Routing Pada Jaringan Komputer

Jika dibedakan berdasarkan pengiriman paket data pada routing, kita bisa membedakan routing menjadi 2 yaitu langsung dan tidak langsung:

o    Routing Langsung. adalah sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Misalnya sebuah komputer dengan alamat IP 192.167.1.3 mengirim data ke komputer lain dengan alamat IP 192.167.1.2 maka data akan langsung dikirim ke alamat IP tersebut

o   Routing Tidak Langsung. adalah proses pengiriman data melalui proses pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat host yang dituju. Misalnya komputer dengan IP 192.167.1.3 ingin mengirim data ke komputer dengan IP 192.167.1.2, sebelum ke host tersebut harus menuju ke komputer dengan IP 192.167.1.4 terlebih dulu.



o    Minimal Routing, adalah proses routing sederhana yang biasanya hanya untuk pemakaian ruoting lokal saja

o    Static Routing, adalah proses routing yang  digunakan pada jaringan yang menggunakan sedikit router dan konfigurasi routing yang tidak berubah dalam waktu lama.

o    Dinamic Routing, adalah proses routing yang digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router secara otomatis membuat routing baru. Routing dinamis merupakan protokol routing yang digunakan untuk menemukan jaringan serta untuk melakukan update pada routing table pada router.

 

Jika bisa dijelaskan secara umum, pengertian routing adalah proses mengirim dan menerima dari dari perangkat sumber ke perangkat tujuan. Kedua perangkat sama-sama memiliki alamat IP untuk memudahkan pengiriman paket data. Jika alamat IP yang dituju sesuai yang diinginkan oleh pengirim, maka paket data akan diteruskan. Memahami routing adalah hal dasar yang harus Anda persiapkan saat mempelajari jaringan komputer secara mendalam.

Monday, September 13, 2021

VLAN dan KONFIGURASI VLAN di ROUTERBOARD MIKROTIK DENGAN SWITCH-CHIP

 

Pendahuluan

Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan fitur yang dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ketiga. Dengan VLan ini kita dapat mengkonfigurasikan beberapa perangkat pada satu LAN atau lebih agar dapat saling berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung langsung pada jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada dalam segmen jaringan LAN yang berbeda.

Switch-Chip adalah salah satu metode pemanfaatan VLAN tanpa menggunakan Switch Management, pada perangkat Mikrotik tertentu sudah memiliki fitur ini, hanya perlu diingat bahwasanya tidaks seluruh perangkat mikrotik memiliki fitur switch-chip ini.

TOPOLOGI PEKERJAAN

Topologi Kerja 1.1

PENYELSAIAN

Konfigurasi Router 1 (Router Utama)

Lakukan koneksi kepada Mikrotik Routerboard 1 (Router Utama) Menggunakan Winbox (GUI) atau Telnet (CLI). Dalam Praktikum kali ini kita akan mengkonfigurasi menggunakan Winbox.

Setelah kita melakukan koneksi dari Komputer Konfigurasi dengan Mikrotik menggunakan Winbox, berikutnya kita dapat membuat VLAN pada interface terlebih dahulu.

Pilih Menu : Interface > VLAN > add (+)

Kemudian kita akan membuat VLAN ID 10 & VLAN ID 20 pada interface 4 sesuai dengan Topologi jaringan yang sudah direncanakan.

Simpan perubahan dengan pilih : > Apply > OK

Berikutnya kita akan menambahkan IP Address pada setiap VLAN, dengan memilih pada tab : IP > address

Tambahkan Address sesuai dengan topologi pada setiap VLAN yang sudah dibuat sebelumnya, dengan memilih : Add(+)

Berikutnya untuk memudahkan kita dalam melihat apakah VLAN bekerja dengan baik pada perangkat client yang terhubung dengan router distribusi, ada baiknya kita menambahkan DHCP-SERVER dan NAT pada Router Utama ini.

Untuk menambahkan DHCP Server kita dapat gunakan langkah sebagai berikut, pilih : IP > DHCP Server > DHCP Setup

Kemudian pilih interface VLAN10 untuk membuat DHCP Server pada VLAN10, Klik Next dan atur setiap konfigurasi sesuai dengan kebutuhan.

Kemudian lakukan pekerjaan yang sama pada VLAN20.

Berikut informasi setelah dhcp server dibuat:

Konfigurasi Router 2 (Router Distribusi)

Seperti pada router 1 lakukan koneksi kepada router 2 menggunakan kabel LAN dan lakukan konfigurasi menggunakan Winbox.

Kemudian kita akan menjadikan port2 (Ether2) dan port3 (Ether3) sebagai switch. Gunakan langkah sebagai berikut : pilih menu Bridge > Add (+), kemudian pilih > OK

Kemudian, kita akan mendaftarkan port-port yang menjadi VLAN Trunk, VLAN 10 dan VLAN 20 pada bridge1 yang sudah dibuat.

Kemudian Tambahkan Ether1 untuk Trunk *Pastikan Hardware Offload di centrang

*Keterangan:

Policy forwarding VLan yang dilakukan oleh switch-chip ditentukan di switch-port. Ada 4 Mode VLan yakni :

  • Disable, mode ini akan mengabaikan tabel VLan. Jadi trafik akan tetap dihandle baik ada VLan Tag maupun jika tidak mengandung VLan Tag.
  • Fallback (default), mirip dengan mode disable hanya perbedaannya pada mode fallback melakukan pengecekan terhadap tabel VLan. Jika trafik yang masuk dengan VLan Tag tetapi port-nya tidak ada atau tidak sesuai di VLan Tabel maka trafik tersebut tidak akan didrop.
  • Check, mode ini akan men-drop atau tidak meneruskan trafik dengan VLan Tag yang tidak ada di tabel VLan. Namun jika trafik yang masuk dengan VLan Tag tetapi port-nya tidak ada atau tidak sesuai di VLan Tabel maka trafik tersebut akan tetap dihandle.
  • Secure, mode ini akan men-drop apabila trafik yang masuk dengan VLan Tag namun port-nya tidak ada atau tidak sesuai di VLan Tabel.

Ada 3 logika untuk menangani trafik yang meninggalkan salah satu port di switch-chip yang mengaktifkan VLan, yakni

  • leave-as-is : paket data tidak ada perubahan ketika keluar dari port
  • always-strip : akan menghilangkan VLan Header pada paket data
  • add-if-missing : akan menambahkan VLan Header pada paket data

Setelah selsai membuat Bridge, kemudian kita masuk kedalam menu Switch untuk menambahkan port untuk VLAN dengan memilih : Switch > Port

Pertama kita akan membuat port Trunk terlebih dahulu, Port ini akan membawa VLAN 10 dan VLAN 20 pada Router Utama. Gunakan langkah : Pilih ether1 (port1 artinya)

Kemudian Pilih Ether2 sebagai port untuk mendistribusikan VLAN 10

Berikutnya Pilih Ether3 sebagai port untuk mendistribusikan VLAN20

Setelah kita mengatur port, kemudian kita akan melakukan pemetaan VLAN Table dengan langkah: Switch > VLAN > add (+)

Tambahkan VLAN table dengan VLAN ID 10, kemudian masukkan port yang berhubungan dengan ether1 dan ether2. lakukan juga untuk VLAN ID 20 dan masukkan port yang berhubungan dengan ether1 dan ether3.

Simpan setiap perubahan konfigurasi dengan memilih: Apply > OK

Sampai proses ini pembuatan VLAN dengan metode switch-chip sudah selsai dikerjakan, kemudian kita akan melakukan uji coba dari sisi client.

PENGUJIAN

Untuk pengujian sambungkan Komputer Client dengan port pada router sesuai dengan port pembawa VLAN yang sudah direncanakan, kemudian periksa apakah Komputer Client sudah mendapatkan IP Address DHCP.

Pengujian VLAN10 pada port2 pada client :

Pengujian VLAN20 pada port3 pada client :


Sumber : https://jemcorner.wordpress.com/2020/11/26/konfigurasi-vlan-pada-routerboard-mikrotik-dengan-switch-chip/

PENGISIAN ERAPOR SMKN 1 SIMPANG ULIM

Klik link ERAPOR SMKN1 SIMPANG ULIM                   Tutorial Pengisian erapor Capaian Pembelajaran Tutorial Pengisian Nilai di Erapor Toto...