Wednesday, April 15, 2020

Alat - Alat Fiiber Optic dan Fungsinya

1. Fusion Splicer

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya
Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser.

Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama.



2. Stripper Atau Miller

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya
Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya seperti kabel coaxial dan UTP, kabel fiber optic juga memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit  dan daging kabel.



3. Cleaver

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya

Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya sudah dikupas, perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan alat khusus ini, karena pada serat kacanya akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini berhasil dilakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap Jointing


4. Optical Power Meter (OPM)

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya
Alat yang satu ini nmemiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya dari signal cahaya yang sudah masuk, OPM ini juga mempunyai interface FC yang langsung berhubungan dengan pathcore FC. Bagi kalian yang belum mengetahui rumus yang digunakan untuk melakukan proses ini, berikut adalah rumusnya
(TX – RX =…dB dibagi jarak (Km) 


5. Optical Time Domain Reflectometer (RTDR)

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya

OTDR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi komunitas atau himpunan suatu kabel serat ptik dalam jarak tempuh tertentu, sehingga dengan adanya alat ini diharapkan mampu menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran  gangguan yang terjadi. Sehingga untuk melakukan troubleshooting dapat dilakukan dengan baik, karena akan sangat mudah menentukan suatu letak lokasi gangguan yang tengah terjadi. Alat OTDR ini sendiri biasanya digunakan untuk melakukan pendeteksian Kabel Crack, Putusnya core yang belum diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga untuk melakukan bending


Baca Juga Artikel Lainnya :

6. Light Source

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya

Pada dasarnya, alat yang satu ini mempunyai fungsi untuk memberikan suatu signal untuk jalur yang akan dilaluinya, misalnya untuk mengukur suatu redaman jalur atu end to end dimana Light Source ini akan berfungsi sebagai media yang memberi signal-nya


7. Optical Fiber Identifier

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya

Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui arah signal dengan penunjuk arah dan besar daya yang di laluinya.


8. Visual Fault Locator

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya
Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter fiber optic. Fungsinya untuk melakukan pengetesan pada core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada Kabel Fiber Optik dari POP Sampai Ke User (end to end) , bila core tidak bermasalah laser akan sampai pada titik tujuan.


Wednesday, April 8, 2020

Menghitung IP Address, Subnet Mask dan Host

Apa itu IP Address?

Mari kita membahas IP address menggunakan metode etimologi. IP disini merupakan singkatan dari Internet Protocol (atau protokol internet) dan address merupakan bahasa inggris dari alamat. Jika digabungkan, kita akan mendapatkan alamat protokol internet. Pastinya tidak akan masuk akal jika kalian tidak mengerti tentang dunia jaringan. Akan tetapi, IP address seharusnya sudah menjadi makanan sehari-hari bagi kalian yang bekerja di dunia jaringan.
IP Address sendiri berfungsi sebagai alamat dari alat kalian di jaringan tersebut. Jika kalian membuat suatu jaringan yang terhubung antara banyak alat-alat, setiap alat-alat tersebut harus memiliki alamat yang ditujunya sendiri sehingga alat-alat kalian dapat terhubung dengan internet. Tanpa IP address, jaringan tersebut tidak akan bisa mengidentifikasi alat kalian dan alat kalian akan dianggap ‘mati’ oleh jaringan tersebut.

Subnet mask

Sebenarnya, IP Address dan subnet mask memiliki peran yang tidak begitu berbeda. Keduanya berperan untuk membantu komputer kalian dikenal oleh jaringan. Yang membuat keduanya berbeda adalah ‘presisi’-nya. Jika IP address akan menunjukkan dengan persis alamat komputer kalian, subnet mask akan menunjukkan lokasi umum dimana IP address kalian ‘bertengger’.

Host

Yang satu ini cukup simple dikarenakan kalian hanya perlu menerjemahkan kata ini ke dalam bahasa Indonesia untuk dapat mengerti apa yang dimaksud dengan host. Dalam bahasa Indonesia, host sendiri berarti tuan rumah, dan peran tuan rumah dalam dunia jaringan tidak jauh berbeda dengan peran tuan rumah pada umumnya.
Pada umumnya, tuan rumah adalah orang yang harus mengakomodasi dan ‘menampung’ para tamu. Pada kasus jaringan, host berfungsi sebagai media penampung klien-klien. Alat yang dijadikan sebagai host ini sering kali disebut sebagai komputer server (tidak selamanya seperti ini) jika kalian pernah atau sering bermain atau berkunjung ke warung internet yang tersebar di banyak tempat.

Cara menghitung IP Address, subnet mask, dan host dengan mudah

Sekarang mari kita berpaling kepada topic utama artikel ini, yaitu menghitung ketiga variabel diatas dengan rumus yang tergolong mudah.
Dalam rumus ini, IP address akan menjadi variabel tetapnya, sehingga kalian tidak perlu menghitung lagi berapa IP address yang akan kalian dapat. Rumus yang akan digunakan dalam menghitung subnet mask dan host ini dinamakan formula host.
Contoh saja kita memiliki 192.168.0.0 sebagai IP address. Dan kalian memiliki 20 host di dalamnya. Bagaimana cara kita menghitung subnet mask-nya? Karena kalian hanya memiliki 20 host, cara termudah adalah menggunakan 255.255.255.0 sebagai subnet mask-nya. Ini berarti IP klien kalian akan dimulai dari 192.168.0.0 dan subnetnya 0.0.0.0-255.
Dari situ, kalian harus mengubah decimal tersebut menjadi kode biner (proses ini cukup mudah bila kalian mempelajari dasar-dasarnya). Formula host yang digunakan adalah 2n-2, dimana ‘n’ itu adalah banyak angka 0 di dalam subnet masknya (yang sudah diubah ke kode biner tentunya).
Bila subnet mask 255.255.255.0 diubah ke kode biner, maka akan menjadi 111111111 11111111 11111111 00000000. Jika dihitung dengan formula host, kita akan mendapatkan angka 28-2. Dari situ hanya perlu menghitung saja dan kalian akan mendapatkan jumlah host yang bisa masuk ke jaringan kalian.
Untuk bisa menghitung IP Address yang perlu anda ketahui adalah sebagai berikut.
Silahkan anda lihat gambar diatas yang nantinya digunakan dalam menghitung IP Address.
Biasanya pertanyaannya adalah sebagai berikut :
Sebutkan Host, Network ID, Broadcast, Subnet Mask
Contoh Soal 1 :
Sebutkan Network ID, Broadcast ID, Subnet Mask dan Host ID pada IP 192.168.100.80/25
Untuk menghitung Host ID. /25  = 32 -25 = 7
2^7 = 128
Berarti Jumlah Host ID = 128 Host
128 host ini nantinya dikurangi 2, yaitu untuk Network ID dan Broadcast
Untuk Menghitung Network ID (Host Pertama)
Network ID pada 192.168.100.80 = 192.168.100.0
Untuk Menghitung Broadcast (Host Terakhir)
Broadcast pada 192.168.100.80/25 = 192.168.100.127
IP Address yang bisa digunakan
192.168.100.1 – 192.168.100.126
Untuk Menghitung Subnet Mask
Subnet Mask pada 192.168.100.80/25 = 256 – 128 = 128
Maka Subnetmasknya adalah = 255.255.255.128

Contoh Soal 2 :
Sebutkan Network ID, Broadcast ID, Subnet Mask dan Host ID pada IP 20.20.0.22/22
Untuk menghitung Host ID. /22  = 32 -22 = 10
2^10 = 1024
Berarti Jumlah Host ID = 1024 Host
1024 host ini nantinya dikurangi 2, yaitu untuk Network ID dan Broadcast
Untuk Menghitung Network ID (Host Pertama)
Network ID pada 20.20.0.22 = 20.20.0.0
Untuk Menghitung Broadcast (Host Terakhir)
1024 / 256 = 4
Broadcast pada 20.20.0.22/22 = 20.20.3.255
IP Address yang bisa digunakan
20.20.0.1 – 20.20.3.254
Untuk Menghitung Subnet Mask
Subnet Mask pada 20.20.0.22/22
2^10 adalah kelas B maka 10-8 = 2 = 2^2 = 4. 256 -4 = 252
Maka Subnetmasknya adalah = 255.255.252.0
Contoh Soal 3 :
Sebutkan Network ID, Broadcast ID, Subnet Mask dan Host ID pada IP 10.10.10.10/24
Untuk menghitung Host ID. /24  = 32 -24 = 8
2^8 = 256
Berarti Jumlah Host ID = 256 Host
256 host ini nantinya dikurangi 2, yaitu untuk Network ID dan Broadcast
Untuk Menghitung Network ID (Host Pertama)
Network ID pada 10.10.10.10/24 = 10.10.10.0
Untuk Menghitung Broadcast (Host Terakhir)
Broadcast pada 10.10.10.10/24 = 10.10.10.255
IP Address yang bisa digunakan
10.10.10.1 – 10.10.10.254
Untuk Menghitung Subnet Mask
Subnet Mask pada 10.10.10/24 = 256 – 256 = 0
Maka Subnetmasknya adalah = 255.255.255.0
Note :
Anda perlu tahu Subnetmask Kelas IP Address
Kelas A = 255.0.0.0
Kelas B = 255.255.0.0
Kelas C = 255.255.255.0

PENGISIAN ERAPOR SMKN 1 SIMPANG ULIM

Klik link ERAPOR SMKN1 SIMPANG ULIM                   Tutorial Pengisian erapor Capaian Pembelajaran Tutorial Pengisian Nilai di Erapor Toto...