Tuesday, July 21, 2020

Membuat VLAN Menggunakan Mikrotik



VLAN adalah suatu metode pendistribusian lebih dari satu segmen jaringan pada perangkat router menggunakan satu interface Ethernet. Normalnya adalah satu interface Ethernet mendistribusikan satu segmen jaringan. Artikel ini akan menyajikan cara membuat VLAN menggunakan Mikrotik


Perbedaan LAN dan VLAN

Untuk lebih mengerti VLAN, lihat perbandingan antara LAN tradisional dan VLAN berikut.

membuat vlan menggunakan mikrotik
Gambar 1
Penjelasan gambar diatas:
  • Ada dua segmen jaringan untuk didistribusikan, yaitu 10.10.10.0/24 dan 20.20.20.0/24
  • Konfigurasi pada LAN
    • Jumlah interface Ethernet yang digunakan pada R1 adalah 2
    • Diperlukan 2 switch (R2 dan R3)
    • Jika ada 3 segmen jaringan untuk didistribusikan, maka 3 interface Ethernet akan digunakan pada R1, dan akan diperlukan 3 switch
  • Konfigurasi pada VLAN
    • Jumlah interface Ethernet pada R1 yang digunakan adalah 1
    • Diperlukan 1 switch (R2)
    • Jika ada 3 segmen jaringan untuk didistribusikan, maka 1 interface Ethernet akan digunakan pada R1, dan akan diperlukan 1 switch

Terminologi dalam VLAN

Ada beberapa terminologi dalam VLAN yang sebaiknya diketahui. Salah satu manfaat mengetahui terminologi VLAN adalah karena banyak sumber ilmu pengetahuan menjelaskan VLAN dengan menggunakan terminologi VLAN.
Berikut adalah gambar yang menjelaskan terminologi dalam VLAN.
membuat vlan menggunakan mikrotik
Gambar 2: Terminologi VLAN

Core Port

Di Cisco dinamakan Trunk Port.
Adalah port yang berfungsi untuk melewatkan paket data banyak VLAN. Pada gambar 2 diatas, Core Port adalah port “eth2” pada R1, dan port “eth1” pada R2. Kedua port tersebut melewatkan paket data VLAN “vlan1” dan “vlan2”.

Edge Port

Di Cisco dinamakan Access Port.
Adalah port yang berfungsi untuk melewatkan paket data hanya satu VLAN. Port ini terhubung langsung ke perangkat Client, seperti PC atau laptop. Pada gambar 2 diatas, Edge Port adalah port “eth2” pada R2 dan port “eth3” pada R2. Port “eth2” hanya melewatkan paket data “vlan1” dan port “eth3” hanya melewatkan paket data “vlan2”.

Tagged VLAN

Jika ada lebih dari satu VLAN, maka diperlukan cara untuk membedakan paket data satu VLAN dengan paket data VLAN yang lain. Cara tsb adalah dengan menambahkan sebuah Tag (atau VLAN ID) ke dalam paket data. Oleh karena itu dinamakan “Tagged VLAN” karena didalamnya terdapat paket data yang memuat informasi VLAN ID. Pada gambar 2 diatas, jalur antara port “eth1” R1 dan port “eth2” R2 adalah “Tagged VLAN

Untagged VLAN

Sebaliknya dari “Tagged VLAN”, dinamakan “Untagged VLAN” karena paket data didalamnya tidak memuat informasi VLAN ID. Pada gambar 2 diatas, “Untagged VLAN” adalah
– Jalur antara port “eth2” R2 dan PC21
– Jalur antara port “eth3” R2 dan PC22

Ingress Port

Adalah port Switch yang menerima data VLAN . Pada gambar 2 diatas, Ingress Port adalah port “eth1” pada R2. Sebagai pengingat, R2 adalah router yang berfungsi sebagai sebuah Switch.

Egress Port

Adalah port Switch yang mengeluarkan data VLAN . Pada gambar 2 diatas, Egress Port adalah “eth2” pada R2 dan “eth3” pada R2.

Diagram Demo VLAN 

Artikel ini menyajikan cara membuat VLAN menggunakan Mikrotik. Berikut adalah diagram VLAN yang digunakan.
membuat vlan menggunakan mikrotikGambar 3
Penjelasan gambar:
  1. Pada router “R1”
    • Didefinisikan 2 VLAN, yaitu “vlan1” dan “vlan2”
    • Interface “eth2” digunakan untuk mendistribusikan “vlan1” dan “vlan2” ke router “R2”
  2. Pada router “R2”
    • Distribusi VLAN “vlan1” dan “vlan2” dari router “R1” diterima di interface “eth1”
    • “eth1” adalah Master Port untuk “eth2” dan “eth3”. Fungsi dari Master Port adalah sebagai port yang mewakili “eth2” dan “eth3” ketika berkomuniasi dengan RouterOS. Artinya semua data yang ditujukan untuk “eth2” atau “eth3” akan diterima terlebih dulu oleh “eth1”, kemudian oleh “eth1” data tersebut dilewatkan kepada port yang berhak menerimanya.
    • VLAN “vlan1” didistribusikan ke client melalui “eth2” dan VLAN “vlan2” didistribusikan ke client melalui “eth3”

Persiapan Demo VLAN

Dari Gambar 3, router R2″ adalah router yang mempunyai fungsi switch dalam bentuk hardware. Dalam percobaan ini, router yang digunakan adalah RB951Ui-2ND.

Demo Instalasi VLAN

Berikut adalah langkah-langkah membuat VLAN menggunakan Mikrotik.

1. Pengaturan di Router R1

1.1. Hubungkan Winbox ke R1

Pengaturan router R1 akan dilakukan dari PC1 dengan menggunakan software WinBox. PC1 akan dibuhubungkan ke router R1 melalui interface “ether1”.

membuat vlan menggunakan mikrotik

1.2. Membuat VLAN

Buat 2 VLAN dengan nama “vlan1” dan “vlan2”.
membuat vlan menggunakan mikrotik
membuat vlan menggunakan mikrotik

Pengertian langkah diatas adalah bahwa dua virtual LAN tersebut akan didistribusikan menggunakan physical interface “ether2”
Pengaturan berikut ditambahkan secara otomatis: “vlan1” dan “vlan2” ditambahkan ke dalam daftar interface.
membuat vlan menggunakan mikrotik

1.3. Konfigurasi Alamat IP VLAN

Untuk mengonfigurasi alamat IP, buka menu “IP | Addresses“.
Konfigurasi alamat IP “vlan1” ke 10.10.10.1/24
membuat vlan menggunakan mikrotik
Konfigurasi alamat IP “vlan2” ke 20.20.20.1/24
membuat vlan menggunakan mikrotik
Dua buah route akan ditambahkan secara otomatis ke tabel “Route List”.
membuat vlan menggunakan mikrotik

2. Pengaturan di Router R2

2.1. Konfigurasi Master Port “ether2” dan “ether3” ke “ether1”

Pengertian Master Port adalah bahwa ketika dua atau lebih port digabungkan menjadi satu segmen, maka master port adalah port yang mewakili gabungan port tsb untuk berkomunikasi dengan RouterOS. Berkomunikasi dengan master port sama dengan berkomuniasi dengan port-port yang ada dalam gabungan port tsb.

Pada gambar 3, terlihat interface yang digunakan untuk mendistribusikan VLAN ke client adalah “ether2” dan “ether3”.
“ether2” mendistribusikan “vlan1” 
“ether3” mendistribusikan “vlan2”

Ketika Master Port pada “ether2” dan “ether3” dikonfigurasi ke “ether1”, maka berkomunikasi dengan “ether1” adalah sama dengan berkomunikasi dengan “ether2” dan “ether3”. Data yang ditujukan ke “ether2” dan “ether3” akan terlebih dulu diterima oleh “ether1”, kemudian “ether1” mendistribusikannya ke “ether2” atau “ether3”.

Berikut adalah hasil konfigurasi:
membuat vlan menggunakan mikrotik

2.2. Membuat VLAN Table

VLAN Table adalah tabel yang berisi data Ingress Port dan Egress Port untuk setiap VLAN yang akan dilewatkan.
Ingress Port adalah port tempat VLAN masuk ke router
Egress Port adalah port tempat VLAN keluar dari router
Dari Gambar 3 bisa diketahui bahwa “vlan1” dan “vlan2” masuk ke R2 melalui interface “ether1”. Kemudian “vlan1” didistribusikan ke perangkat client melalui interface “ether2” dan “vlan2” didistribusikan ke perangkat client melalui interface “ether3”.
Artinya adalah sebagai berikut:
  • “vlan1” mempunyai Ingress Port “ether1” dan Egress Port “ether2”
  • “vlan2” mempunyai Ingress Port “ether1” dan Egress Port “ether3”

Berikut adalah hasil konfigurasi:
membuat vlan menggunakan mikrotik

2.3. Konfigurasi “VLAN Mode” dan “VLAN Header” pada Ingress Port “ether1”

Konfigurasi interface “ether1” dilakukan karena “ether1” ada dalam VLAN Table, yaitu berfungsi sebagain Ingress Port untuk semua VLAN.
Tujuan pengaturan ini adalah untuk menentukan apa yang akan dilakukan terhadap paket data yang menuju router R2 yang melewati “ether1”, berdasarkan informasi VLAN ID yang ada dalam paket data tersebut.
Berikut adalah konfigurasinya:
Berikut adalah opsi “VLAN Mode” dan pengertiannya:
  • disabled
    Mode ini akan mengabaikan VLAN ID dari paket data yang masuk. Jika paket data mempunyai VLAN ID, maka akan diperlakukan seperti tidak mempunyai VLAN ID.
  • fallback
    Jika traffic mempunyai VLAN ID
    • Jika VLAN ID-nya tidak ada di VLAN Table, maka akan diperlakukan seperti traffic yang tidak mempunyai VLAN ID
    • Jika VLAN ID-nya ada di VLAN Table, tapi Ingress Port-nya atau Egress Port-nya tidak ada di VLAN Table, maka tidak akan di-drop
  • check
    • Paket data yang tidak mempunyai VLAN ID akan di-drop.
    • Jika paket data mempunyai VLAN ID, dan VLAN ID-nya ada di VLAN Table, tapi Ingress Port-nya atau Egress Port-nya tidak ada di VLAN Table, maka paket data tersebut tidak akan di-drop
  • secure
    • Paket data yang tidak mempunyai VLAN ID akan di-drop.
    • Paket data yang mempunyai VLAN ID, dan VLAN ID-nya ada di VLAN Table, tapi  Ingress Port-nya atau Egress Port-nya tidak ada di VLAN Table, maka paket data tersebut akan di-drop.

“VLAN Header” adalah konfigurasi penulisan VLAN ID pada paket data. Berikut adalah opsi untuk “VLAN Header”:
  • leave-as-is. Tidak ada perubahan terhadap paket data
  • always-strip. VLAN ID akan dihilangkan dari paket data
  • add-if-missing. VLAN ID akan ditambahkan pada paket data jika tidak ada

2.4. Konfigurasi “VLAN Mode” dan “VLAN Header” pada Egress Port “ether2” dan “ether3”

3. Konfigurasi Network PC1, PC21 dan PC22

Konfigurasi alamat IP PC1
Konfigurasi alamat IP PC21
Konfigurasi alamat IP PC22
  

4. Pengujian 

PC1 terhubung ke PC21-dan-PC22 => Benar
PC21 terhubung ke PC1-dan-PC22 => Benar
PC22 terhubung ke PC1-dan-PC21 => Benar

Demikian penyajian cara membuat VLAN menggunakan Mikrotik, semoga bermanfaat. 


Wednesday, April 15, 2020

Alat - Alat Fiiber Optic dan Fungsinya

1. Fusion Splicer

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya
Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser.

Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama.



2. Stripper Atau Miller

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya
Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya seperti kabel coaxial dan UTP, kabel fiber optic juga memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit  dan daging kabel.



3. Cleaver

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya

Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya sudah dikupas, perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan alat khusus ini, karena pada serat kacanya akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini berhasil dilakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap Jointing


4. Optical Power Meter (OPM)

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya
Alat yang satu ini nmemiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya dari signal cahaya yang sudah masuk, OPM ini juga mempunyai interface FC yang langsung berhubungan dengan pathcore FC. Bagi kalian yang belum mengetahui rumus yang digunakan untuk melakukan proses ini, berikut adalah rumusnya
(TX – RX =…dB dibagi jarak (Km) 


5. Optical Time Domain Reflectometer (RTDR)

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya

OTDR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi komunitas atau himpunan suatu kabel serat ptik dalam jarak tempuh tertentu, sehingga dengan adanya alat ini diharapkan mampu menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran  gangguan yang terjadi. Sehingga untuk melakukan troubleshooting dapat dilakukan dengan baik, karena akan sangat mudah menentukan suatu letak lokasi gangguan yang tengah terjadi. Alat OTDR ini sendiri biasanya digunakan untuk melakukan pendeteksian Kabel Crack, Putusnya core yang belum diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga untuk melakukan bending


Baca Juga Artikel Lainnya :

6. Light Source

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya

Pada dasarnya, alat yang satu ini mempunyai fungsi untuk memberikan suatu signal untuk jalur yang akan dilaluinya, misalnya untuk mengukur suatu redaman jalur atu end to end dimana Light Source ini akan berfungsi sebagai media yang memberi signal-nya


7. Optical Fiber Identifier

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya

Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui arah signal dengan penunjuk arah dan besar daya yang di laluinya.


8. Visual Fault Locator

Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya
Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter fiber optic. Fungsinya untuk melakukan pengetesan pada core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada Kabel Fiber Optik dari POP Sampai Ke User (end to end) , bila core tidak bermasalah laser akan sampai pada titik tujuan.


Wednesday, April 8, 2020

Menghitung IP Address, Subnet Mask dan Host

Apa itu IP Address?

Mari kita membahas IP address menggunakan metode etimologi. IP disini merupakan singkatan dari Internet Protocol (atau protokol internet) dan address merupakan bahasa inggris dari alamat. Jika digabungkan, kita akan mendapatkan alamat protokol internet. Pastinya tidak akan masuk akal jika kalian tidak mengerti tentang dunia jaringan. Akan tetapi, IP address seharusnya sudah menjadi makanan sehari-hari bagi kalian yang bekerja di dunia jaringan.
IP Address sendiri berfungsi sebagai alamat dari alat kalian di jaringan tersebut. Jika kalian membuat suatu jaringan yang terhubung antara banyak alat-alat, setiap alat-alat tersebut harus memiliki alamat yang ditujunya sendiri sehingga alat-alat kalian dapat terhubung dengan internet. Tanpa IP address, jaringan tersebut tidak akan bisa mengidentifikasi alat kalian dan alat kalian akan dianggap ‘mati’ oleh jaringan tersebut.

Subnet mask

Sebenarnya, IP Address dan subnet mask memiliki peran yang tidak begitu berbeda. Keduanya berperan untuk membantu komputer kalian dikenal oleh jaringan. Yang membuat keduanya berbeda adalah ‘presisi’-nya. Jika IP address akan menunjukkan dengan persis alamat komputer kalian, subnet mask akan menunjukkan lokasi umum dimana IP address kalian ‘bertengger’.

Host

Yang satu ini cukup simple dikarenakan kalian hanya perlu menerjemahkan kata ini ke dalam bahasa Indonesia untuk dapat mengerti apa yang dimaksud dengan host. Dalam bahasa Indonesia, host sendiri berarti tuan rumah, dan peran tuan rumah dalam dunia jaringan tidak jauh berbeda dengan peran tuan rumah pada umumnya.
Pada umumnya, tuan rumah adalah orang yang harus mengakomodasi dan ‘menampung’ para tamu. Pada kasus jaringan, host berfungsi sebagai media penampung klien-klien. Alat yang dijadikan sebagai host ini sering kali disebut sebagai komputer server (tidak selamanya seperti ini) jika kalian pernah atau sering bermain atau berkunjung ke warung internet yang tersebar di banyak tempat.

Cara menghitung IP Address, subnet mask, dan host dengan mudah

Sekarang mari kita berpaling kepada topic utama artikel ini, yaitu menghitung ketiga variabel diatas dengan rumus yang tergolong mudah.
Dalam rumus ini, IP address akan menjadi variabel tetapnya, sehingga kalian tidak perlu menghitung lagi berapa IP address yang akan kalian dapat. Rumus yang akan digunakan dalam menghitung subnet mask dan host ini dinamakan formula host.
Contoh saja kita memiliki 192.168.0.0 sebagai IP address. Dan kalian memiliki 20 host di dalamnya. Bagaimana cara kita menghitung subnet mask-nya? Karena kalian hanya memiliki 20 host, cara termudah adalah menggunakan 255.255.255.0 sebagai subnet mask-nya. Ini berarti IP klien kalian akan dimulai dari 192.168.0.0 dan subnetnya 0.0.0.0-255.
Dari situ, kalian harus mengubah decimal tersebut menjadi kode biner (proses ini cukup mudah bila kalian mempelajari dasar-dasarnya). Formula host yang digunakan adalah 2n-2, dimana ‘n’ itu adalah banyak angka 0 di dalam subnet masknya (yang sudah diubah ke kode biner tentunya).
Bila subnet mask 255.255.255.0 diubah ke kode biner, maka akan menjadi 111111111 11111111 11111111 00000000. Jika dihitung dengan formula host, kita akan mendapatkan angka 28-2. Dari situ hanya perlu menghitung saja dan kalian akan mendapatkan jumlah host yang bisa masuk ke jaringan kalian.
Untuk bisa menghitung IP Address yang perlu anda ketahui adalah sebagai berikut.
Silahkan anda lihat gambar diatas yang nantinya digunakan dalam menghitung IP Address.
Biasanya pertanyaannya adalah sebagai berikut :
Sebutkan Host, Network ID, Broadcast, Subnet Mask
Contoh Soal 1 :
Sebutkan Network ID, Broadcast ID, Subnet Mask dan Host ID pada IP 192.168.100.80/25
Untuk menghitung Host ID. /25  = 32 -25 = 7
2^7 = 128
Berarti Jumlah Host ID = 128 Host
128 host ini nantinya dikurangi 2, yaitu untuk Network ID dan Broadcast
Untuk Menghitung Network ID (Host Pertama)
Network ID pada 192.168.100.80 = 192.168.100.0
Untuk Menghitung Broadcast (Host Terakhir)
Broadcast pada 192.168.100.80/25 = 192.168.100.127
IP Address yang bisa digunakan
192.168.100.1 – 192.168.100.126
Untuk Menghitung Subnet Mask
Subnet Mask pada 192.168.100.80/25 = 256 – 128 = 128
Maka Subnetmasknya adalah = 255.255.255.128

Contoh Soal 2 :
Sebutkan Network ID, Broadcast ID, Subnet Mask dan Host ID pada IP 20.20.0.22/22
Untuk menghitung Host ID. /22  = 32 -22 = 10
2^10 = 1024
Berarti Jumlah Host ID = 1024 Host
1024 host ini nantinya dikurangi 2, yaitu untuk Network ID dan Broadcast
Untuk Menghitung Network ID (Host Pertama)
Network ID pada 20.20.0.22 = 20.20.0.0
Untuk Menghitung Broadcast (Host Terakhir)
1024 / 256 = 4
Broadcast pada 20.20.0.22/22 = 20.20.3.255
IP Address yang bisa digunakan
20.20.0.1 – 20.20.3.254
Untuk Menghitung Subnet Mask
Subnet Mask pada 20.20.0.22/22
2^10 adalah kelas B maka 10-8 = 2 = 2^2 = 4. 256 -4 = 252
Maka Subnetmasknya adalah = 255.255.252.0
Contoh Soal 3 :
Sebutkan Network ID, Broadcast ID, Subnet Mask dan Host ID pada IP 10.10.10.10/24
Untuk menghitung Host ID. /24  = 32 -24 = 8
2^8 = 256
Berarti Jumlah Host ID = 256 Host
256 host ini nantinya dikurangi 2, yaitu untuk Network ID dan Broadcast
Untuk Menghitung Network ID (Host Pertama)
Network ID pada 10.10.10.10/24 = 10.10.10.0
Untuk Menghitung Broadcast (Host Terakhir)
Broadcast pada 10.10.10.10/24 = 10.10.10.255
IP Address yang bisa digunakan
10.10.10.1 – 10.10.10.254
Untuk Menghitung Subnet Mask
Subnet Mask pada 10.10.10/24 = 256 – 256 = 0
Maka Subnetmasknya adalah = 255.255.255.0
Note :
Anda perlu tahu Subnetmask Kelas IP Address
Kelas A = 255.0.0.0
Kelas B = 255.255.0.0
Kelas C = 255.255.255.0

PENGISIAN ERAPOR SMKN 1 SIMPANG ULIM

Klik link ERAPOR SMKN1 SIMPANG ULIM                   Tutorial Pengisian erapor Capaian Pembelajaran Tutorial Pengisian Nilai di Erapor Toto...